game

Sabtu, 10 Desember 2011

biografi karakteristik



Biografi karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan atau sangat erat kaitannya dengan study OB. Tujuan kita mempelajari perilaku organisasi adalah agar kita lebih mudah  untuk memprediksi segala sesuatu atau masalah yang akan muncul dalam sebuah organisasi, sehingga kita dapat dengan mudah mengantisipasi masalah – masalah itu. Ada sebuah korelasi yang terjadi antara biografi karakteristik dengan 4 oriontasi tujuan akhir study OB, yaitu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, dan masa kerja.
a.       Usia
Usia adalah salah satu factor yang sangat mempengaruhi deferensiasi tenaga kerja dalam sikap dan perilaku. Manajemen suatu organisasi dalam menentukan kebijakan harus mempertimbangkan usia para karyawannya, bahkan mungkin ingin mempengaruhi usia para karyawannya. Misalnya, suatu perusahaan atau organisasi memperkerjakan pensiunan sebagai karyawan kontrak karna mungkin biayanya lebih murah dibandingkan dengan mengangkat karyawan baru. Disisi lain suatu organisasi atau perusahaan menginginkan karyawan yang relative berusia muda sehingga karyawan dikontrak hanya dengan jangka waktu tertentu. Suatu organisasi atau perusahaan perlu belajar bagaimana mengelola karyawan dengan struktur usia yang berbeda – beda, karena mempunyai nilai – nilai yang berbeda. Karyawan berusia muda dan karyawan berusia tua biasanya mempunyai tingkat loyalitas dan komitmen serta fleksibilitas yang berbeda. Karyawan yang berusia tua biasanya mempunyai tingkat loyalitas dan komitmen yang relative tinggi dibandingkan dengan yang berusia muda, namun biasanya karyawan yang berusia muda lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan – perubahan di bandingkan dengan yang berusia tua. Biasanya karyawan berumur tua lebih rajin dalam mlakukan pekerjaannya,atau tingkat absensinya lebih rendah dibandingkan dengan karyawan berusia muda. Perbeedaan perbedaan inilah yang mengakibatkan kinerja mereka berbeda.
Perusahaan atau organisasi biasanya selalu ingin memiliki karyawan baik dan bagus. Kinerja para karyawan harus selalu di perhatikan atau di pantau. Perputaran karyawan juga perlu di lakukan. Misalnya, karyawan – karyawan yang sudah tua atau kinerja tidak bagus atau karyawan bisa merugikan karyawan lebih baik di berhentikan saja. Perusahaan bisa mencari atau merekrut karyawan baru yang lebih ahli atau berbakat, diharapkan dengan karyawan baru itu akan timbul inovasi – inovasi baru atau ide – ide baru dalam perusahaan nantinya. Dan dengan begitu perusahaan juga member kesempatan kepada karyawan yang ingin melakukan jenjang karir.
Satisfaction atau kepuasan juga sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Perusahaan harus bisa memberi fasilitas yang bagus atau yang memadai agar para karyawan merasa nyaman saat melakukan aktivitas pekerjaannya. Dengan demikian kinerja karyawan akan lebih baik, karyawan lebih betah bekerja, dan mungkin saja jika karyawan sudah merasa puas dan nyaman saat melakukan aktifitas kerjanya, itu akan mengurangi tingkat absensi, atau tingkat ketidakhadiran semakin rendah.
b.      Status Perkawinan
Kinerja karyawan biasanya juga di pengaruhi oleh status dari karyawan itu sendiri. Karyawan yang sudah menikah biasanya kinerjanya lebih baik daripada karyawan yang berstatus belum menikah. Apalagi jika karyawan yang sudah berstatus menikah itu sudah mempunyai anak. Karyawan yang sudah menikah akan lebih rajin dan giat bekerja karena dia merasa telah mempunyai tanggungan untuk menghidupi keluarganya. Semakin banyak tanggungan maka seseorang akan lebih giat bekerja. Beda halnya dengan karyawan yang berstatus belum menikah. Mereka belum merasa punya tanggungan apapun, atau mungkin mereka bekerja karna suatu gengsi atau hanya untuk mengisi waktu kosong mereka daripada menganggur. Tingkat kehadiran karyawan yang berstatus sudah menikah biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang belum menikah. Karywan yang berstatus belum menikah biasanya malas dan lebih sering membolos, mungkin mereka msh ingin menikmati masa – masa lajang mereka dengan lebih sering bermain, berkumpul, dan bergaul dengan teman – temannya. Mereka lebih lebih santai dalam bekerja karena mereka merasa belum mempunyai tanggungan apa – apa. Jika mereka harus kehilangan pekerjaannya itu mereka anggap biasa, karena masih banyak pekerjaan lai yang mungkin lebih baik. Berbeda dengan karyawan yang sudah menikah, dengan tanggunagan yang mereka miliki, mereka akan mempertahankan pekerjaannya karena tidak mudah mencari pekerjaan.
c.       Masa kerja
Biasanya kinerja karyawan juga di pengaruhi oleh masa kerja. Karyawan yang sudah lama bekerja di suatu perusahaan bisa saja kinerja semakin menurun. Mungkin di sebabkan karena bosan dengan aktifitas pekerjaan yang mereka kerjakan setiap hari, atau bisa juga karena suasana di lingkungan kerja. Apalagi jika seorang karyawan telah lama bekerja dan terus ada diposisi itu, tidak naik pangkat, atau mungkin gajinya tidak naik – naik. Mereka akan merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya, mereka memilih mencari pekerjaan lain, dan hal itulah juga yang bisa menyebabkan terjadinya suatu perputaran karyawan. Perusahaan harus mencari karyawan baru sebagai penggantinya. Maka dari itu manajemen suatu organisasi atau perusahaan harus selalu bisa menempatkan karyawannya dengan baik, untuk mengurangi jumlah perputaran karyawan.
Hal ini juga yang menyebabkan tingkat ketidakhadiran karyawan semakin meningkat. Karna terlalu lama bkerja dan mereka merasa bosan akhirnya mereka malas dan lebih sering membolos.
Pekerjaan menjadi sales lebih efektif dikerjakan oleh perempuan atau laki laki???
Sales adalah pekerjaan yang bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Untuk menjadi sales, seseorang dituntut untuk mempunyai mental dan keberanian yang tinggi. Tidak hanya itu, jika ingin menjadi sales seseorang harus memiliki kenmampuan berbicara yang baik, karena pekerjaan mereka adalah menawarkan barang kepada konsumen dan mereka harus pandai merayu konsumen agar konsumen tersebut tertarik dan mau membeli barang yang mereka tawarkan. Untuk memikat hati para konsumen, mereka harus bersikap sopan dan ramah kepada setiap orang mereka datangi, bahkan tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi sales haruslah pandai berbohong agar para konsumennya mau membeli barang tersebut. Dan mereka juga harus memiliki kesabaran yang tinggi, karena tidak sedikit dari para konsumen yang mereka datangi tidak suka dengan mereka.
Menjadi sales tidaklah mudah, mereka harus mempunyai mental baja. Pekerjaan menjadi sales ini umumnya dikerjakan oleh seorang perempuan, akan tetapi tidak sedikit juga laki-laki yang bekerja menjadi sales. Pekerjaan menjadi sales ini menurut saya akan lebih efektif jika dilakukan oleh seorang perempuan. Perempuan lebih banyak dan aktif berbicara di bandingkan dengan laki-laki, cara berbicara perempuan biasanya lebih lembut dan sopan, dan biasanya perempuan lebih pintar merayu. Apalagi jika yang menjadi sales itu cantik, dan mereka mencari konsumen laki-laki, dengan menawarkan barang seperti rokok, parfum, dan lain-lain, mungkin barang yang mereka tawarkan akan lebih laris dan banyak laku terjual. Maka dari dari itu saya berpendapat bahwa pekerjaan menjadi sales lebih efektif jika dilakukan oleh perempuan. Beda halnya dengan laki-laki yang mungkin cara berbicara mereka keras dan kasar, tidak lembut seperti perempuan. Mungkin melihat dari cara berbicaranya saja konsumen sudah malas mendengarkan, apalagi membeli barang yang di tawarkan. Akan tetapi laki-laki mempunyai tingkat kesabaran yang lebih tinggi daripada perempuan. Tapi tetap saja bahwa perempuanlah yang lebih efektif bekerja sebagai sales, karena menjadi sales tidak cukup hanya dengan mempunyai kesabaran yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar